Rabu, 18 Februari 2009

BARANG siapa meniru suatu kaum, dia termasuk kelompok mereka,” Hadits di atas menjadi peringatan bagi umat Islam untuk tidak meniru prilaku kaum non muslim.

Valentine dihubungkan dengan hari raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis. Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep … dalam agama Kristen yang umum.

Dari kutipan sejarah di atas dapat diketahui bahwa hari Valentine yang dirayakan pada tanggal 14 Februari merupakan budaya dari agama Kristen. Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif karena perayaan valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan pembelian barang-barang yang terkait dengan valentine seperti kotak coklat, perhiasan dan boneka. Pertokoan dan media (stasium TV, radio, dan majalah remaja) terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan dengan valentine.

Selain budaya tersebut tidak sesuai dengan ajaran Islam. Perayaan valentin juga mendorong seseorang untuk bersikap boros. Dan pemborosan merupakan hal yang dilarang dalam Agama, seperti yang tertera dalam QS Al-Isra 26-27.

‘’Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang terlantar dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghamburkan hartamu secara boros, sesungguhnya orang yang hidup berlebihan (boros) adalah saudara-saudara syaitan. Dan Syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya’’. (QS. Al-Isra 26-27).

Jadi sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang benar. Dan sepatutnya seorang muslim tidak meniru prilaku umat non muslim. Keyakinan bahwa ajaran Islam adalah benar dan sempurna tertuang dalam surat Al Maidah ayat ke tiga.

“Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu.” (Qur’an, 5: 3). (***)

Kamis, 12 Februari 2009

KISAH Nabi Idris Menikam mata Iblis

KISAH NABI IDRIS A.S. MENIKAM MATA iblis (KEMBALI KE ATAS)
Pada suatu hari, sedang Nabi Idris a.s. duduk menjahit bajunya, tiba-tiba berdiri di hadapan pintu rumahnya seorang lelaki memegang sebiji telur di tangannya. Katanya Ya Nabi Allah Idris!

Bolehkah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini?

Maka Nabi Idris a.s. memandang lelaki berkenaan dan baginda terus mengecam lelaki berkenaan sebagai iblis laknatullah.

Nabi Idris A.S. bersabda: Marilah ke sini dekat denganku, tanyalah apa yang engkau kehendaki.
Maka raja iblis itu pun mendekati baginda sambil mengulangi pertanyaannya : Ya Nabi Allah Idris! Bolehkah Tuhanmu memasukkan dunia ke dalam telur ini? Sahut Nabi Allah Idris A.S. : Jangankan memasukkan dunia ini ke dalam telur sebesar ini, bahkan ke dalam jarumku yang sekecil inipun, Tuhanku Maha Berkuasa memasukkan dunia ke dalamnya Lalu dengan pantas Nabi Allah Idris A.S. pun menikam mata raja iblis dengan jarum. iblis pun terperanjat dan kesakitan lalu melarikan diri setelah menerima tandatangan Nabi Allah Idris A.S. yang telah menyebabkan ia buta sebelah matanya sehinggalah zaman kebangkitan Junjungan kita dan kekasih Allah SWT iaitu Nabi Muhammad Rasulullah S.A.W.